Bengkulu – Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi menggelar silaturahmi dan ramah tamah bersama jajaran Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) di Balai Kota Merah Putih, Jumat malam (1/8). Acara ini menjadi ajang penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam menghadapi persoalan lingkungan, terutama masalah sampah yang masih menjadi tantangan utama di Kota Bengkulu.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat Pemerintah Kota Bengkulu, seperti Asisten I Eko Agusrianto, Asisten III I Made Ardana, Staf Ahli Wali Kota, serta kepala OPD terkait. Dari pihak UMB, hadir Wakil Rektor II Ririn Harini, Wakil Rektor III Surohim, para dekan, dan jajaran akademisi.
Dalam sambutannya, Wali Kota Dedy menyampaikan apresiasi atas dukungan UMB terhadap program-program pemerintah kota. Ia menekankan perlunya kolaborasi konkret untuk menyelesaikan persoalan sampah yang telah menjadi perhatian serius.
“Permasalahan utama saat ini adalah sampah, yang hampir merata di seluruh penjuru kota. Untuk itu, saya mengimbau kampus-kampus, termasuk UMB, agar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa difokuskan di wilayah Kota Bengkulu,” ujar Dedy.
Ia juga menyoroti pentingnya program Kampus Berdampak sebagai wadah kontribusi nyata mahasiswa dalam kehidupan masyarakat. Melalui KKN, mahasiswa diharapkan terlibat langsung dalam program pengelolaan lingkungan seperti pembuatan kompos, pengembangan bank sampah, dan edukasi masyarakat.
“Alhamdulillah, setelah ini UMB akan memfokuskan KKN-nya di Kota Bengkulu. Kami ingin mahasiswa hadir di tengah masyarakat, memberikan manfaat dan dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal kerja sama berkelanjutan antara Pemkot Bengkulu dan UMB, khususnya dalam menyukseskan program lingkungan dan pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.